Setelah Kumarayana memasuki Sangha, karena mencemaskan ayahnya yang terus memaksa dirinya untuk menwarisi
jabatan perdana menteri, maka menempuh perjalanan jauh, meninggalkan India menuju
Kerajaan Kucha, tempat perkembangan
pesat Ajaran Buddha. Sepanjang jalan dia melewati gunung demi gunung, sungai
demi sungai, menyeberangi arus sungai yang deras, melewati gurun pasir
Taklimakan (gurun pasir terluas di Tiongkok, wilayah Xinjiang), melalui hutan
rimba yang didiami binatang buas. Siang hari mengisi perut dengan buah-buahan,
malam hari tidur di dalam gua. Dia melupakan segala kesulitan, merasa amat senang seperti burung yang terlepas
dari kurungan.
罗炎出家后,唯恐父亲仍要逼他继承相位,便千里迢迢,远走佛教盛行的龟兹。一路上,他翻山越岭,跨过湍急的河流,穿越塔克拉玛干沙漠,走过野兽出没的森林。白天摘野果充饥,夜里在山洞过夜。他忘却了困难,感到像逃出笼子的鸟儿那样舒畅愉快。